Share pengalaman ku menjadi peawat, Tak terbayang dari kecil aku akan menjadi perawat!! kedua orag tua ku memaksa aku masuk sekolah kesehatan padahal sebelumnya bakat aku sudah mempuyai tekad dan mempunyai bakad di bidang seni rupa, sebelumnya aku terpilih menjadi ketua sanggar menjabad selama 2 tahun ...tapi setelah lulus SMA aku disuruh kuliah keperawatan tak tanggung-tanggung mereka memasukan aku S1 keperawatan + Ners mau tak mau aku harus mengikutinya.
singkat cerita aku sudah menyelesaikan kuliahku dan tidak beberapa lama aku mendapatan pekerjaan di rumah sakit tmenurut saya paling bagus di kota besar.
betapa kagetnya aku stelah mulai bekerja sangat jauh berbeda dengan waktu aku peraktek dulu. capek itu yang kurasakan setiap hari, tak terbayang aku sekolah tnggi-tinggi dan banyak menghabiskan cukup banyak biaya akan bekerja seperti ini. setiap hari aku bekerja selama 7 jam sangat begthu berat semua kebutuhan pasien harus di penuhi walaupun ada keluarganya tapi kebanyakan mereka tidak mau bekerja sama keluarga mereka tidak kooperatif mungkin mereka merasa tsudah membayar mahal-mahal membayar rumah sakit.
mereka menyuruh apapun yang di butuhkannya tidak peduli perawat tersebut sedang sibuk atau tidak pokoknya harus segera di tangani walaupun menurut saya keluarganya juga mampu untuk mengerjakannya kalau tidak dilayani mereka akan komlein.
aku sudah tidak sanggup lagi aku mengajukan risaint ketika aku sudah 1 tahun bekerja. aku memutuskan untuk pulang kampung dan bertekad untuk memulai lagi dari awal. aku tidak mau bekerja di rumah sakit lagi dan akan kbuktikan kalau aku mampu bekerja menurut kemauan aku tanpa ada paksaan. di tambah lagi aku mau menikah sebulan lagi masalahku tambah berat, bebanku sangat berat aku harus mencari pekerjaan selama 1 bln ini. dan kini saatnya aku banting setir. mohon bantuan doa dari teman-teman
Apakah anda akan memaksakan anak anda untuk obsesi anda sendiri?
.
0 komentar:
Posting Komentar